TUGAS AIJ 02 - ROUTING STATIS 2 ROUTER

ROUTING STATIS 2 ROUTER DI CISCO PACKET TRACER

    Static merupakan cara konfigurasi manual, sehingga dapat dikatakan bahwa routing static merupakan metode routing jaringan komputer yang memiliki maksud dan tujuan untuk menghubungkan jaringan yang berbeda network secara manual berdasarkan kebutuhan. Router adalah alat yang berfungsi menentukan rute/jalur sebuah data dikirim pada jaringan komputer. Routing adalah proses penentuan rute/jalur sebuah data dikirim pada jaringan komputer.

    Static routing dikenal lebih aman karena pada static routing tidak ada update informasi tabel routing yang dikirimkan ke router lain. Tabel routing adalah kumpulan jalur routing yang telah dikonfigurasi. Informasi yang terdapat dalam tabel routing antara lain :
- Network Destination (jaringan tujuan)
- Subnet Mask (subnet mask jaringan tujuan)
- Gateway

Gateway bisa berupa next hop (ip address pada router berikutnya yang akan dilalui paket) atau out-interface (interface yang akan dilalui paket untuk keluar ke jaringan luar).

Alat dan Bahan

  1. Cisco Packet Tracer
  2. Emulator Switch
  3. Emulator PC
  4. Emulator Router
Langkah-Langkah :
  1. Siapkan beberapa device sebagai berikut :
    a. 8 PC/Laptop
    b. 2 Router
    c. 2 Switch

  2. Setting Interface


  3. Konfigurasi IP Address dan IP Gateway
    - Konfigurasi masing-masing IP Address dan Default Gateway antar PC dengan cara klik pada PC/Laptop.
    - Pilih Desktop.
    - Pilih IP Configuration kemudian isi setiap IP Address dan Default Gateway seperti gambar berikut :

    PC0

    PC1

    PC2

    PC3


  4. Konfigurasi IP Address dan IP Gateway Jaringan 2
    - Konfigurasi masing-masing IP Address dan Default Gateway antar PC dengan cara klik pada PC/Laptop.
    - Pilih Desktop.
    - Pilih IP Configuration kemudian isi setiap IP Address dan Default Gateway seperti gambar berikut :

    PC4


    PC5


    PC6


    PC7

  5. Konfigurasikan Router ( Router0 )
    a. Konfigurasi Router 0 Jaringan 1
       - Konfigurasi router dimulai pada jaringan satu, jaringan ini menggunakan Default Gateway 192.168.33.1 Adapun langkahnya double klik pada router
        - Kemudian pilih FastEthernet0/0.
        - Dikolom IP Address inputkan IP 192.168.33.1
        - Centang "On" port status.
        - Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut :


    b. Konfigurasi Router 0 Jaringan 2
       - Untuk konfigurasi router jaringan dua sama seperti diatas, namun hanya melanjutkan mengklik FastEthernet1/0.
         - Dikolom IP Address inputkan Default Gatewaynya 192.168.10.1
         - Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut :



  6. Konfigurasikan Router ( Router1 )
    a. Konfigurasi Router 1 Jaringan 1
       - Konfigurasi router dimulai pada jaringan satu, jaringan ini menggunakan Default Gateway 192.168.133.1 Adapun langkahnya double klik pada router.
        - Kemudian pilih FastEthernet0/0.
        - Dikolom IP Address inputkan IP 192.168.133.1
        - Centang "On" port status.
        - Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut :


    b. Konfigurasi Router 1 Jaringan 2
       - Untuk konfigurasi router jaringan dua sama seperti diatas, namun hanya melanjutkan mengklik FastEthernet1/0.
          - Dikolom IP Address inputkan Default Gatewaynya 192.168.10.2
          - Hasilnya akan tampak seperti gambar berikut :


  7. Langkah selanjutnya adalah proses konfigurasi routing pada masing-masing router
    Pada routing static yang perlu kita cermati adalah konsep Network, Subnetmask, Next hop. Network kita isikan IP network pada jaringan yang kita tuju, subnetmasknya saya menggunakan subnet kelas C, next hop adalah IP gerbang yang sudah disetting pada port FastEthernet 1/0. Kemudian klik "Add" untuk menambahkan network address pada routing static.

    a. Routing Static Router 0
       - Network = 192.168.33.0
       - Subnet mask = 255.255.255.0
       - Next hop = 192.168.10.2

       - Network = 192.168.133.0
       - Subnet mask = 255.255.255.0
       - Next hop = 192.168.10.2



    b. Routing Static Router 1
       - Network = 192.168.33.0
       - Subnet mask = 255.255.255.0
       - Next hop = 192.168.10.1

      - Network = 192.168.133.0
      - Subnet mask = 255.255.255.0
      - Next hop = 192.168.10.1




  8. Test Koneksi
    Untuk memastikan jaringan satu dan jaringan dua benar-benar terhubung maka dilakukan pengetesan konektivitas (Ping) antar jaringan, adapun tahap-tahapnya sebagai berikut :

    a. Jaringan 1
       - Testing Ping antar PC ke PC.
       - Arah pengetesan dimulai dari PC0 ke PC1, PC2 dan PC3.
       - Hasil pengetesan antar PC sukses dibuktikan dengan gambar berikut :



      - Testing Ping PC ke Router.
      - Arah pengetesan ping dari PC0. PC1, PC2, dan PC3 ke Router.
      - Hasil pengetesan antar PC sukses dibuktikan dengan gambar berikut :


    b. Jaringan 2
       - Testing Ping antar PC ke PC.
       - Arah pengetesan dimulai dari PC4 ke PC5, PC6 dan PC7.
       - Hasil pengetesan antar PC sukses dibuktikan dengan gambar berikut :


       - Testing Ping ke Router.
       - Arah pengetesan ping dari PC4. PC5, PC6, dan PC7 ke Router.
       - Hasil pengetesan antar PC sukses dibuktikan dengan gambar berikut :


    c. Testing Konektivitas Seluruh Jaringan

Kesimpulan
-
Static Routin adalah routing yang dilakukan secara manual. Setiap jaringan yang akan dirouting harus dikonfigurasi satu persatu oleh administrator jaringan.
- Kelebihan routing static adalah lebih ama daripada routing diamic, lebih kebal dari berbagai macam hacker, tidak membutuhkan sumber daya yang besar, dan tidak menggunakan bandwidth dalam pertukaran data.
- Kekurangan routing static adalah hanya digunakan dalam skala kecil, penggunaannya lebih rumit karena proses pengerjaannya secara manual, dan apabila terjadi perubahan dalam suatu jaringan, maka administrator harus melakukan routing ulang sehingga sesuai dengan jaringan yang baru.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi Proxy Server Pada Mikrotik

Konfigurasi Load Balancing Mikrotik Metode ECMP

Konfigurasi Manajemen Bandwidth pada Mikrotik